Foto : Guru Al-Qu’an Hadis MAN Kotim Plus Keterampilan, Ahmad Riyadh Maulidi

Ahmad Riyadh Maulidi, salah satu guru MAN Kotawaringin Timur Plus Keterampilan tampil sebagai presenter atau pembicara di ajang internasional bergengsi, yaitu Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang digelar di UIN Walisongo, Semarang, 1-4 Februari 2024.

Makalahnya yang berjudul “Grounding Maslahatul Mursalah: Legalization of the Anti-Abstention Policy in the Regency of East Kotawaringin”menjadi salah satu yang terpiliih untuk bisa ditampilkan di ajang yang dibuka secara langsung oleh Menteri Agama RI ini.

Dengan mengangkat tema besar “Memaknai Ulang Peran Agama dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan : Menghadapi Isu Perdamaian, Keadilan, dan Hak Asasi Manusia”, ajang diskusi tahunan ini menghadirkan para pakar dan pimpinan agama dari dalam dan luar negeri.

Untuk bisa tampil sebagai presenter, makalah atau paper karya Riyad harus diseleksi terlebih dahulu oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama selaku panitia untuk memastikan kualitas dan kelayakannya dibahas dalam event internasional. Tidak mudah memang mengingat jumlah total paper yang masuk mencapai 1.957 paper dan berasal dari 11 negara. Sedangkan paper yang dinyatakan lolos dan berhak ditampilkan hanya sebanyak 328 paper saja.

“Alhamdulillah, awalnya kami tidak menyangka jika makalah yang kami kirim bisa diterima. Karena memang AICIS ini kebanyakan ditujukan untuk peneliti seperti dosen, bahkan reviewer artikel nya pun merupakan para reviewer yang berkecimpung di jurnal-jurnal bereputasi”ucap Riyadh yang juga merupakan alumni MAN Kotim tahun 2015 ini.

“Terimakasih saya sampaikan kepada bapak kepala madrasah serta semua pihak yang sudah memberikan apresiasi dan dukungan terhadap kami sebagai salah satu pembicara” ucap guru Al Quran Hadis ini.

Ditambahkannya bahwa salah satu keuntungan dari AICIS ini adalah dimana paper kita akan dipublikasikan di jurnal terindeks Scopus, Sinta 2 dan Sinta 3 serta akan terus menjadi rujukan-rujukan kampus-kampus  ternama, baik kampus di Indonesia maupun di luar negeri.

Sementara itu, Jainuddin selaku kepala MAN Kotim memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada salah satu bawahannya ini. “Semoga di tahun-tahun berikutnya kami bisa mengirimkan guru-guru kami lagi untuk bisa hadir di ajang bergengsi dan bertaraf Internasional ini. Selain itu keikutsertaan salah satu guru kami di kegiatan ini menjadi bukti bahwa kami adalah madrasah riset” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *