MAN Kotawaringin Timur

MADRASAH ALIYAH NEGERI

Kotawaringin Timur

Plus Keterampilan

KABAR MADRASAH

Tulis Sebuah Buku, Guru MAN Kotim Ajak Saling Toleransi

Dokumentasi

Sampit (Humas) Indonesia sebagai negara multikultural, toleransi merupakan elemen utama demi memperkokoh persatuan dan kesatuan negara. Sikap toleransi semestinya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia sehingga sudah menjadi kesatuan dalam budaya masyarakat, dan budaya sudah seharusnya dilestarikan. Di sinilah kita dapat merasakan sikap toleransi masyarakat mulai terkikis. Maka dari itu dibutuhkan kembali sikap penanaman toleransi.

Fakta-fakta inilah yang memotivasi Muhammad Rajul Kahfi, salah satu guru Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur (MAN Kotim) menulis sebuah buku yang mengulas tentang sebuah karya sastra, yaitu novel  “Ayat-Ayat Cinta 2” dimana di dalam novel tersebut sarat akan pesan-pesan toleransi.

“Penanaman sikap toleransi dapat ditemui di berbagai ruang lingkup kehidupan dan bisa pula ditemui dalam sebuah karya. Salah satunya karya sastra pada sebuah novel” ujar Rajul, panggilan akrabnya. “Fungsi novel tidak hanya sebagai buku hiburan belaka. Namun pengkarya memiliki maksud dan tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan kepada pembaca” jelas Rajul.

“Saya sendiri menemukan pesan-pesan toleransi pada karya sastra milik Habiburrahman El-Shirazy, yaitu novel Ayat-Ayat Cinta 2. Di dalam novel ini terdapat gambaran harmonisasi antarmanusia yang saling berbeda latar belakang. Nah, hal ini yang mendorong saya untuk mengulas pesan-pesan toleransi tersebut di dalam buku saya, yaitu “Ayat-Ayat Cinta 2 ; Dari Toleransi Agama Sampai Gender” jelas Rajul.

Di dalam dialog-dialog novel “Ayat-Ayat Cinta 2” ini tergambar sikap toleransi dari tokoh utamanya yang Rajul kelompokkan dari sudut pandang agama, budaya, sampai gender. Akhirnya Rajul sendiri berharap karyanya ini dapat menggugah masyarakat kita untuk membangun dan mengembangkan budaya toleransi di bumi pertiwi ini mengingat keragaman suku, budaya, bahasa, agama , dan banyak hal lainnya bisa membuat resah, bahkan rusuh.(ma)