Sampit (Humas) Salah satu aktivitas yang disarankan supaya seseorang bisa berpikir kritis dan kreatif adalah menulis. Dengan menulis diharapkan seseorang akan terbiasa membangun sebuah gagasan sekaligus mengkomunikasikannya secara runtut.

            Seorang gurupun diharapkan mengembangkan gagasan yang ada dalam pikirannya dalam bentuk tulisan. Selain tugas wajib mengajar disarankan guru punya karya nyata. Hal itulah yang menjadi motivasi Eko Suwandi, guru Fikih di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur (MAN Kotim) untuk menulis sebuah buku yang berjudul “Belajar Mawas Diri” yang diterbitkan pada September 2021.

            “Saya sangat bersyukur atas kesehatan serta kejernihan pikiran sehingga bisa menyelesaikan buku ini” ujar Eko, panggilan akrab Eko Suwandi. “Sebuah buku sederhana yang saya beri judul “Belajar Mawas Diri”. Buku ini sebenarnya merupakan refleksi diri sendiri yang begitu banyak kelalaian, kekurangan serta salah khilaf di dalam kehidupan sehari-hari. Rasa itu kemudian saya coba tuangkan dalam bentuk tulisan-tulisan hingga akhirnya menjadi sebuah buku dengan harapan bisa menjadi nasihat buat diri sendiri juga orang lain yang kebetulan membaca buku ini” jelas bapak dua anak ini.

            “Semoga buku ini bisa memberikan manfaat buat diri saya sendiri serta para pembacanya meski jujur, saya tidak berani mengatakan bahwa buku ini adalah pedoman bagi yang bermawas diri” pungkas Eko.