Alkisah pada suatu ketika Rasulullah berjalan ke pasar membawa uang delapan dirham,dengan maksud berbelanja membeli kebutuhan sehari-sehari. Sesampai disana beliau bertemu dengan seorang perempuan yang menangis tersedu. Rasulullah pun bertanya menghampiri orang tersebut, mengapa engkau menangis? Perempuan itu bercerita sambil terisak-isak.

Setelah beberapa saat bercakap Rasulullah tau mengapa perempuan tersebut menangis, karena uang majikannya senilai delapan dirham hilang, sedangkan perempuan tersebut juga ingin berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari majikannya yang sudah menunggu dirumah.

Mendengar keluh kesah budak perempuan tersebut,Rasulullah yang semula ingin berbelanja mengurungkan niatnya. Beliau rela tidak berbelanja, delapan dirham yang beliau bawa diberikan kepada budak perempuan tersebut.

Namun apa yang terjadi pada budak tersebut, ia tetap saja menangis terisak-isak. Rasulullah pun heran dan bertanya kembali, budak perempuan tersebut hanya menangis “Apa gerangan yang terjadi kepadamu? Bukan kah uang majikanmu yang hilang telah kembali?” tanya Rasulullah, merujuk buku (Samudra Keteladanan Rasulullah, 2017).

Budak perempuan menjawab, kehilangan uang membuat dia terlambat berbelanja pulang kerumah dan memasak untuk majikannya. Dia takut majikannya marah karena keterlambatannya itu. Rasulullah yang mendengar terenyuh, beliau tak pernah setengah-setengah ketika membantu seseorang. Maka Rasulullah pun mengantarkan budak perempuan tersebut kemajikannya, dengan harapan apabila majikannya marah, maka Rasulullah yang akan membela, seandainya majikannya mencambuk Rasulullah yang akan pasang badan. Begitulah cara Rasulullah membuat budak perempuan tersebut tidak menangis lagi.

Sesampai dirumah, majikan yang mendengar cerita itu tidak jadi marah. Dan tidak mencambuk budak perempuannya. Hatinya terenyuh, malah dia memerdekakan budaknya itu karena kagum dengan sikap Rasulullah. Tidak hanya itu, sang majikan juga akhirnya masuk Islam dan menjadi pengikut Rasulullah.

⁂ ⁂ ⁂

Tema International Women’s Day 2021 adalah ‘Women in leadership: Achieving an equal future in a COVID-19 world’ atau ‘Perempuan dalam Kepemimpinan: Mencapai Masa Depan yang Setara di Dunia COVID-19’.

Dalam peringatan hari perempuan sedunia 2021 ini, banyak problem dari perempuan di tanah air sendiri. Misal saja KDRT. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) digolongkan sebagai ranah personal, hanya lingkupnya di rumah tangga. Komnas Perempuan menilai, angka KDRT pada 2020 dipengaruhi oleh kondisi Pandemi Covid-19. “Karena semakin banyak mereka ketemu di dalam keluarga, dengan tidak ada aktivitas yang lebih kreatif, itu kemudian menjadikan keluarga ini semakin rentan untuk mengalami kekerasan,” jelas Alimatul.(Kompas.com 08/03/2021)

Banyak perdebatan dalam penentuan hari perempuan sedunia, ada yang mengatakan 8 Maret, ada pula pendapat yang mengatakan 19 Maret. Dilansir dari tirto.id 08/03/2021. Sejarah Hari Perempuan Sedunia bermula dari aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1909 dan dirintis oleh kaum sosialis di Amerika Serikat. Sebagaimana ditulis Temma Kaplan dalam “On the Socialist Origins of International Women’s Day”, riwayat perayaan Hari Perempuan Sedunia berawal pada 8 Maret 1857 adalah bermula dari protes wanita buruh yang bekerja di pabrik tekstil di New York. Tindakan semena-mena dan upah rendah menjadi alasan aksi tersebut. Namun, belum ada dampak lanjutan yang signifikan setelah unjuk rasa itu. Sedangkan opsi kedua adalah tanggal 19 Maret. Pilihan ini didasarkan pada digelarnya aksi demonstrasi kaum perempuan secara serentak di beberapa negara di Eropa tanggal 19 Maret 1909.

Masih dari tirto.id 08/03/2021 pada tanggal 19 Maret 1911, lebih dari sejuta orang di Eropa, meliputi sejumlah negara termasuk Austria, Hungaria, Denmark, Jerman, dan Swiss, menggelar aksi demi mewujudkan hak politik, hak memilih, serta hak jabatan publik untuk perempuan. Mereka juga memprotes perlakuan diskriminatif, termasuk seks, terhadap buruh wanita di tempat kerja.

⁂ ⁂ ⁂

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang sempurna, terkhusus wanita. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 72 yang artinya:

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.”

Allah ciptakan perempuan sebagai karunia dan anugerah terbesar dari Allah, Bersama perempuan laki-laki akan menjadi tenang secara zahir maupun bathin, sebagai pelengkap dan pendamping hidup, beribadah kepada Allah S.W.T. Perempuan memberikan energi postif kepada pasangannya itulah sebab pepatah mengatakan, dibelakang laki-laki yang sukses ada perempuan yang hebat.

Oleh .Muhammad Rajul Kahfi